Dakwah

Madinah Menyingkirkan Orang yang Buruk dan Menyeleksi Orang yang Baik Saja

madinah-1110x550

Pernahkah diri ini memperhatikan bagaimana indahnya akhlak penduduk kota Madinah dibandingkan dengan kota-kota di negara lainnya. Bahkan jika diri kita tinggal Madinah dan tak merasa nyaman berada di sana. Maka apakah kita termasuk orang-orang yang disebutkan di dalam hadist Rasulullah SAW.

Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin ‘Abbas telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir radliallahu ‘anhu: Ada seorang ‘Arab Badwi menemui Nabi SAW lalu berbai’at untuk masuk Islam. Keesokan harinya dia datang lagi dalam keadaan menderita sakit demam lalu berkata: “Bebaskan aku (Batalkan baiatku)”. (Dia minta keluar dari Islam). Namun Beliau tidak mengabulkannya. Permintaan itu dilakukan hingga tiga kali. Maka Beliau SAW bersabda: “Madinah ini seperti alat penempa besi, yang membersihkan orang-orang jelek darinya dan akan menyeleksi orang-orang yang baik saja (untuk tinggal didalamnya)“. (HR. Bukhari)

Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami, Syu’bah menceritakan kepada kami dari Adi bin Tsabit, ia berkata: Aku pernah mendengar Abdullah bin Yazid RA menceritakan dari Zaid bin Tsabit RA tentang ayat, “Maka mengapa kalian (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik.” (QS. An-Nisaa’ [4]: 88) Zaid bin Tsabit RA berkata, “Saat kembali dari perang Uhud, para sahabat Rasulullah SAW terbagi menjadi dua golongan. Satu golongan berkata, “Bunuh saja mereka (orang-orang munafik).” Sementara golongan yang lain berkata, “Jangan”. Maka turunlah ayat “Maka mengapa kalian (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik.” Zaid bin Tsabit RA juga berkata, “Madinah adalah Thibah (suci).” Lalu ia berkata lagi, “Madinah dapat menghilangkan kotoran seperti api yang dapat menghilangkan kotoran dari besi.” (Shahih: Muttafaq alaih)

Maka orang-orang yang buruk akan tersingkir dari Kota Madinah dengan sendirinya dan orang yang membuat tipu daya pun akan dihancurkan.

Rasulullah bersabda, “Aku diperintahkan (untuk berhijrah) ke suatu tempat yang daya tariknya lebih dominan daripada tempat-tempat lain. Orang-orang munafik menyebutnya kota Yastrib, yaitu kota Madinah. Kota ini dapat menyingkirkan manusia (yang jahat) sebagaimana alat tempa besi membersihkan karat besi” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW juga menjelaskan keutamaan bermukim di kota Madinah, termasuk bagi setiap muslimin yang meninggal disana.

Kota Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahui. Tidaklah seseorang meninggalkan kota Madinah karena benci kepadanya, kecuali Allâh akan menggantikannya dengan orang yang lebih baik darinya, dan tidaklah seseorang tetap tegar atas kesusahan dan kesulitan kota Madinah, niscaya aku akan menjadi saksi dan pemberi syafa’at baginya pada hari kiamat. (HR. Imam Muslim)

“Barang siapa yang dapat mati di kota Madinah, maka lebih baik ia mati di dalamnya. Sesungguhnya aku akan memberikan syafaat bagi orang yang mati di kota Madinah.” (HR. Tirmidzi)

Mengingat besarnya keutamaan kota Madinah, bahkan Umar bin Khattab pun berdoa, agar ia dapat mati di kota yang dicintai Rasulullah SAW.

“Ya Allah, berikanlah aku mati syahid di jalan-Mu, dan jadikanlah kematianku ini di negeri Rasul-Mu.” (HR. Bukhari)

Tinggalkan komentar