Dakwah

Beberapa Persamaan dan Perbedaan Pandangan dalam Agama Nasrani/Kristen dan Islam

Nabi Isa

Kristen dan Islam adalah dua agama yang diakui sebagai agama samawi. Kedua agama tersebut dianggap sebagai agama Ibrahimiah, atau agama Abrahamik karena didasari keterkaitannya oleh sosok leluhur ini, Ibrahim/Abraham yang kisah hidupnya diriwayatkan dalam Kitab Suci agama Yahudi, agama Kristen, dan agama Islam. (wikipedia)

Islam dan Kristen memiliki beberapa pandangan yang sama namun ada pula beberapa pandangan yang cukup berbeda. Namun ada beberapa hal yang pada hakikatnya sama namun perbedaan penafsiran yang menyebabkan perbedaan pandangan antara kedua agama..

Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (QS. Ali ‘Imran : 64)

Islam dan Kristen beriman kepada rasul-rasul yang diutus sebelumnya seperti Nabi Musa, Nabi Nuh, dan Nabi Ibrahim/Abraham. Umat Islam juga beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Dalam Islam, Allah menurunkan satu agama yakni Islam, bahkan semua rasul diperitahkan untuk mendakwahkan hal yang sama mengenai ketauhidan dan kitab-kitab diturunkan pun sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisaa’: 136)

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (QS. Al-Baqarah: 136)

Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS. Ali ‘Imran: 3-4)

Maka ada banyak persamaan yang dapat ditemukan dalam Injil dan Al-Quran karena kedua kitab tersebut diturunkan oleh Tuhan yang sama. Namun terdapat perbedaan penafsiran yang menyebabkan perbedaan sudut pandang dalam kedua agama salah satunya adalah dalam memahami posisi Nabi Isa di hadapan Allah SWT.

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Dalam kedua kitab suci tersebut tidak ada perintah untuk menyembah Nabi Isa atapun menyembah Nabi Muhammad. Umat Islam meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah salah satu utusan Allah dan merupakan seorang manusia layaknya diri kita sedangkan umat Kristen meyakini bahwa Nabi Isa adalah anak Tuhan dan ayat di atas menjadi dalil dalam menganggap Yesus sebagai Tuhan.

Dalam pandangan Islam, apa yang tercantum di dalam injil (di atas) tidak jauh berbeda dengan apa yang disabdakan oleh rasul-rasul lain kepada umatnya. Sehingga hal ini tidak menjadikan dasar bagi umat Islam menyembah rasul-rasul yang diutus oleh Allah SWT. Maka ada perbedaan dalam memahami rasul-rasul Allah dalam kedua agama yakni Kristen dan Islam.

Tatkala Tuhannya memanggilnya (Musa) di lembah suci ialah Lembah Thuwa; (QS. An-Nazi’at: 16)

“Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, (QS. An-Nazi’at: 17)

dan katakanlah (kepada Fir’aun): “Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)”. (QS. An-Nazi’at: 18)

Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?” (QS. An-Nazi’at: 19)

Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. (QS. An-Nazi’at: 20)

Hal yang sama pula yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dan juga Nabi Isa.

Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada)ku”. (QS. Az-Zukhruf: 63)

Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. (QS. Az-Zukhruf: 64)

Rasulullah SAW bersabda, “Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga “ (H.R Bukhari)

Perbedaan lainnya diantara kedua agama adalah meyakini bahwa Tuhan memiliki anak dari sudut padang Kristen sedangkan dalam sudut pandang Islam, Allah SWT tidak beranak dan juga tidak diperanakkan. Jika Allah menginginkan anak mengapa Allah menciptakannya dari kalangan manusia bukan dari kalangan yang lebih baik dari yang lainnya?

Mereka (orang-orang kafir) berkata: “Allah mempunyai anak”. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya. (QS. Al-Baqarah: 116)

Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia. (QS. Al-Baqarah: 117)

Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, (isteri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya). (QS. Al-Anbiya: 17)

Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: “Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?” Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin. (QS. Al-Baqarah: 118)

Perbedaan lainnya di dalam agama Kristen dan Islam adalah dalam Kristen, Yesus diyakini sebagai penebusan dari dosa-dosa yang telah dilakukan oleh manusia sedangkan Islam meyakini bahwa setiap manusia tidak akan memikul dosa manusia lain. Begitu pun Nabi Muhammad tidak akan diminta pertanggung jawabannya terhadap umatnya yang berpaling.

Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka. (QS. Al-Baqarah: 119)

Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 134)

Dan dalam penyaliban Yesus pun kedua agama memiliki pandangan yang berbeda. Di dalam Injil pun dituliskan bahwa dalam penyaliban Yesus beliau berdoa: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mt 27:46; Mk 15:34; Lk 23:46).

Umat Islam meyakini bahwa beliau bukanlah Nabi Isa AS. Nabi Isa tidaklah mungkin berprasangka buruk terhadap Tuhan-Nya sebagaimana sikap Nabi Musa ketika merasa khawatir akan adanya bahaya.

Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir, dia berdoa: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu”. (QS. Al-Qasas: 21)

Dan tatkala ia menghadap kejurusan negeri Mad-yan ia berdoa (lagi): “Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar”. (QS. Al-Qasas: 22)

Umat Nasrani meyakini bahwa pria yang disalib oleh masyarakat Yahudi adalah Yesus sedangkan Umat Islam meyakini bahwa beliau adalah pria yang wajahnya diserupakan Nabi Isa atas kekuasaan Allah SWT.

dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS. An-Nisa’: 157)

Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa’: 158)

 

Tinggalkan komentar