Dakwah · Do'a

Ketika Kita Tidur Sesungguhnya Allah Memegang Jiwa Kita, lalu Menahannya atau Melepaskannya

Tidak sedikit diantara kita yang meninggal dalam tidurnya. Karena sesungguhnya ketika kita tidur, Allah memegang jiwa diri kita, lalu ia melepaskan jiwa tersebut hingga waktu yang ditentukan dan menahan jiwa manusia bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَ نْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَا لَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَا مِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَ يُرْسِلُ الْاُ خْرٰۤى اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS. Az-Zumar 39: Ayat 42)

Oleh karena itu, ketika bangun dari tidur kita dianjurkan untuk berdoa,

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

Alhamdullillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur” [artinya: Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan kami sesudah dimatikan dan kepada-Nya lah tempat kembali]. (HR. Bukhari no. 5953 dan Muslim no. 2711)

Di dalam hadits lain juga disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي رَدَّ عَلَيَّ رُوحِي، وَعَافَانِي فِي جَسَدِي، وَأَذِنَ لِي بِذِكْرِهِ 

“Alhamdulillahilladzi radda ‘alayya ruhi wa ‘afani fi jasadi wa adzina li bidzikrihi”

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan ruhku kepadaku, menyehatkan tubuhku, memberikan kesempatan kepadaku untuk berdzikir” (HR. Turmudzi, (3461))

Dan ketika kita hendak tidur dianjurkan untuk berdoa,

Dari jalur Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ ، فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ ، ثُمَّ يَقُولُ : بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

“Jika kalian beranjak tidur, jangan lupa mengibas-kibaskan kasur kalian dengan sarung kalian. Karena tidak diketahui apa yang ada di balik sarung kasur kalian. Kemudian jangan lupa berdoa: dengan asma-Mu wahai Tuhanku, aku menyandarkan sisi badanku, dan dengan asma-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau mengambil nyawaku, ampunilah. Dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah sebagaimana engkau menjaga badan milik hamba-hambamu yang salih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan doa lainnya,

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ خَلَقْتَ نَفْسِيْ وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ

Allahumma innaka kholaqta nafsii wa anta tawaffaahaa, laka mamaatuhaa wa mahyaahaa, in ahyaytahaa fahfazh-haa, wa in ammatahaa faghfir lahaa. Allahumma innii as-alukal ‘aafiyah.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau menciptakan diriku, dan Engkaulah yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya milik-Mu. Apabila Engkau menghidupkannya, maka peliharalah (dari berbagai kejelekan). Apabila Engkau mematikannya, maka ampunilah. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keselamatan.” (HR. Muslim no. 2712)

Dari Hudzaifah dan Abu Dzarr bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila akan beranjak tidur, beliau mengucapkan,

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وأَمُوتُ

“BISMIKA ALLOHUMMA AHYAA WA AMUUT (dengan nama-Mu Ya Allah, aku hidup dan aku mati)”. (HR. Bukhari)

Wallahu a’lam.

Tinggalkan komentar