Dakwah

Hati yang Berkarat

Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sungguh orang mukmin apabila berbuat dosa, tertitiklah satu noda hitam di hatinya. Jika ia bertaubat, berhenti, dan beristigfar, hatinya kembali berkilau. Tapi jika ia menambah dosanya, nodanya pun semakin bertambah sampai memenuhi seluruh permukaan hatinya. Itulah Ar-Raan yang Allah ‘Azza wa Jalla sebutkan di dalam Kitab-Nya: ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.’ (Al-Muthaffifiin [83]: 14).

Tirmidzi berkata: Hadits ini hasan shahih.

Hudzaifah berkata: “Jika seseorang melakukan dosa, membekaslah satu noktah hitam di hatinya. Jika ia berbuat dosa lagi, membekas satu noktah hitam lagi di hatinya, sampai hatinya seperti kambing berdebu.” [1]

Al-Hasan bin Mahbub berkata: Al-Faidh bin Ishaq bercerita kepada kami, ia berkata: Hudzaifah Al-Mar’asyi berkata: Ammar bin Saif mengabarkan kepada kami, dari Al-A’masy, ia berkata: Kami sedang bersama Mujahid, lau dia berkata, “Hati itu seperti ini -sambil membentangkan jemari di telapak tangannya-, jika dia melakukan satu dosa maka menjadi begini -sambil melipat satu jari-. Kemudian jika dia melakukan satu dosa lagi maka seperti ini -sambil melipat dua jari-, kemudian tiga, kemudian empat, lalu pada kali yang kelima dia tempelkan ibu jarinya di atas jari-jari yang tergenggam tadi, menggambarkan tentang hatinya yang telah terkunci-. Sekarang siapa di antara kalian yang merasa hatinya belum terkunci?”

Yahya bin Mu’adz berkata, “Tubuh akan sakit oleh sebab wabah penyakit, sedangkan hati sakit oleh sebab dosa-dosa. Sebagaimana tubuh yang sakit tidak bisa merasakan lezatnya makanan maka begitu juga hati yang sakit tidak akan merasakan manisnya ibadah dikarenakan dosa-dosanya.”

Salah seorang ahli hikmah berkata, “Jika hati tidak digunakan sesuai fungsi aslinya, yaitu berpikir untuk mengejar hal-hal yang akan memperbaiki din dan dunia serta menjauhi berbagai kerusakan maka dia akan mengalami kemacetan lalu tertutuplah pusat cahayanya. Jika ditambah dengan sesuatu yang membuatnya semakin gelap, seperti minum khamr, banyak tidur, sering lalai maka dia seperti besi yang dipenuhi karat; lama-kelamaan pasti keropos.”

Wallahu A’lam.

Sumber:

Jauzi, Ibnu. 2022. Dzammul Hawa Agar Jatuh Cinta Tak Berujung Petaka. Sukoharjo: Al-Qowam.

Catatan kaki:

[1] Lihat hadits Hudzaifah ini dalam Shahih Muslim, 231; Ighaatsatul Lahfaan, I/46.

Tinggalkan komentar