Dakwah

Setiap Kenikmatan yang Kita Rasakan Akan Diminta Pertanggungjawaban

Pernahkah diri kita menyadari bahwa suatu saat nanti Allah akan meminta pertanggung jawaban kepada diri kita atas setiap nikmat yang telah Ia berikan. Meskipun kita hanya memiliki selembar pakaian yang ada di badan, ataupun sebutir kurma yang mampu kita makan. Sekecil apapun nikmat yang selama ini kita rasakan, seluruhnya akan diperhitungkan di akhirat.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُسْأَلُ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِى الْعَبْدَ مِنَ النَّعِيمِ أَنْ يُقَالَ لَهُ أَلَمْ نُصِحَّ لَكَ جِسْمَكَ وَنُرْوِيكَ مِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ

Sungguh nikmat yang akan ditanyakan pada hamba pertama kali pada hari kiamat kelak adalah dengan pertanyaan: “Bukankah Kami telah memberikan kesehatan pada badanmu dan telah memberikan padamu air yang menyegarkan?” (HR. Tirmidzi no. 3358. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Dari Abdullah bin Az-Zubair bin Al-Awwam, dari ayahnya, ia berkata: Ketika turun ayat,

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan tersebut. (QS. At-Takasur [102]: 8)

Az-Zubair bertanya: “Wahai Rasulullah, kenikmatan apa yang akan ditanyakan kepada kami? Kami hanya punya kurma dan air.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Sesungguhnya itu juga kelak akan ditanyakan.”

Maka kita tidak memiliki banyak waktu untuk merasa cemburu ataupun mengagumi kenikmatan yang dirasakan manusia lainnya dibandingkan dengan diri kita. Karena sesungguhnya setiap manusia memiliki pertanggungjawaban yang berbeda-beda satu sama lainnya.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

«لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ»

Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya” (HR at-Tirmidzi (no. 2417), ad-Daarimi (no. 537), dan Abu Ya’la (no. 7434), dishahihkan oleh at-Tirmidzi dan al-Albani dalam “as-Shahiihah” (no. 946) karena banyak jalurnya yang saling menguatkan)

Allah Ta’ala berfirman,

الْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allâh amat cepat hisabnya. [Ghâfir/40:17]

Tinggalkan komentar